Halaman

Kamis, 13 September 2012

Penunggang Kuda Besi Berwarna Pink Hitam


 penunggang kuda besi berwarna pink hitam
Karya M Zein Santoni 
Edisi II

          Silam di 2009 tepatnya September yang cuacanya sedikit berwarna abu-abu namun mentarinya sedikit menerangi tepat pada jam 9 pagi.
          9 September 2009 kamis yang manis telah mengambil keputusan bahwa tidak perginya menuju caruban cirebon untuk menjadi karyawan sebuah bank swasta, akhirnya berdasarkan hembusan angin dalam hati yang dengan penuh pertimbangan memutuskan untuk berganti haluan dari seorang ekonom ingin menjadi seorang pengabdi dibidang pendidikan berdasarkan hati nasionalime yang tertanam dalam jauh sanubari yang murni
          Pergilah dengan hati yang riang dengan penuh keyakinan dan keikhlasan setelah berbicara pada seorang dambaan hati yang kini menjadi seteru dan kebencian abadi dan seorang yang kini menjadi istri.
          Dengan melihat pengukur bahan bakar yang masih memadai dan keadaan kuda besi yang siap berjalan menuju petualangan pengabdian, maka berjalanlah si kuda besi berwarna pink hitam itu menuju utara dan dengan santainya, perlahan lahan mengaharap sampai tujuan, meski keadaan jalan menuju utara penuh dengan bebatuan yang licin tajam dan liar untuk di lewati.
          Jalan yang curam tak menjadi halangan untuk niat suci untuk menjadi seorang pendidik, menoleh kanan dan kiri, terlihatlah pohon dan dedaunan hijau yang tersayupkan oleh angin melenggak lenggok bergoyang  seolah tersenyum untuk memberikan semangat.
          Meski keringat keluar yang membasahi kemeja kotak kotak berwarna biru dan tanah merah mengotori sepatu serta mengotori bagian bawah celana hitam ini setelah melewati jalan terjal yang penuh bebatuan, dan si penunggang kuda besi berwarna pink itu sampailah dan tiba pada sebuah bangunan yang tidak begitu megah tapi bangunan itu seperti mempunyai asa untuk menyambut kedatangan si penunggang kuda besi berwarna pink.
          Bangunan yang berisikan anak anak yang lucu sedang bermain main dengan teman temannya dan seorang laki laki berseragam berwarna kuning emasyang sedang menghisap sebatang rokok yang sedang membukakan salah satu pintu di bangunan itu.
          Melihat sekitar bangunan itu ada sebuah lukisan alam sejati berwarna hijau ranau indah nian terlihat, sebuah air terjun yang memancarkan airnya sangat terlihat jelas dan tentunya ada sebuah pahatan hasil karya sang pencipta tepat di pinggir bangunan itu yang orang orang sekitar menamakan batu rajeg, dan dipinggirnya adalah sebuah tempat untuk bermunajat yang sederhana namun penuh makna.
          Tidak lama penunggang kuda besi itu bertanya kepada seorang anak laki-laki yang lucu dengan pakaian berwarna putih merah dan sedekit kotor pada bagian dada, sepertinya bajunya itu terkotori oleh makanan yang ia makan.”nak emh....bapak pemimpin bangunan ini sedang ada disini?.....dengan nada halus anak itu menjawab”, okh bapak masih dirumahnya, biasanya beliau datang kesini nanti setelah setengah sembilan pagi.”
          Diantarlah sipenunggang kuda besi itu menuju istana pemimpin bangunan itu, dan bertemulah si penunggang kuda besi itu dengan bapak pemimpin bangunan itu dan disuruhnya masuk dan duduk di kursi yang berwarna hijau dan alas bangunnan yang terhampar oleh permadani berwanarna coklat tua.
                                                                                 Setelah duduk datanglah segelas teh khas daerah tersebut hangat dan bisa memnuaskan dahaga.Tidak lama bapak itu bertanya dengan nada santai dan berkharismatik tinggi dan memancarkan aura yang positif.”ada yang saya bisa bantu?” dan si penunggang kuda besi itu menjawab:”emh...... iya pak saya sebetulnya ingin menjadi seorang pendidik ditempat ini, sebetulnya hari sabtu nanti saya harus pergi kecirebon untuk bertugas disana sebagai marketing bank swasta, tapi entah kenapa saya tidak mau kesana, saya ingin berganti haluan dari seorang ekonom ingin menjadi seorang pendidik, dan saya siap mengabdi disini” lalu bapak itu bertanya lagi”. Kalau saya boleh tau mengapa anda ingin jadi seorang pendidik,?”lalu penuggang besi itu menjawab lagi:”emh..... entah kenapa pak tadi pagi hati saya terus menuju kesini dan pagi pagi sekali saya berkonsultasi kepada orang terdekat saya seperti kepada orang tua saya dan yang lainnya alhamdulillah mereka mendukung niat saya, ya pak seperti ada sesuatu yang mendorong saya untuk pergi kesini..................

bersambung.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar