penunggang kuda besi berwarna
pink hitam
Karya M Zein Santoni
Edisi II
Silam di
2009 tepatnya September yang cuacanya sedikit berwarna abu-abu namun mentarinya
sedikit menerangi tepat pada jam 9 pagi.
9
September 2009 kamis yang manis telah mengambil keputusan bahwa tidak perginya
menuju caruban cirebon untuk menjadi karyawan sebuah bank swasta, akhirnya
berdasarkan hembusan angin dalam hati yang dengan penuh pertimbangan memutuskan
untuk berganti haluan dari seorang ekonom ingin menjadi seorang pengabdi
dibidang pendidikan berdasarkan hati nasionalime yang tertanam dalam jauh
sanubari yang murni
Pergilah
dengan hati yang riang dengan penuh keyakinan dan keikhlasan setelah berbicara
pada seorang dambaan hati yang kini menjadi seteru dan kebencian abadi dan
seorang yang kini menjadi istri.
Dengan
melihat pengukur bahan bakar yang masih memadai dan keadaan kuda besi yang siap
berjalan menuju petualangan pengabdian, maka berjalanlah si kuda besi berwarna
pink hitam itu menuju utara dan dengan santainya, perlahan lahan mengaharap
sampai tujuan, meski keadaan jalan menuju utara penuh dengan bebatuan yang
licin tajam dan liar untuk di lewati.
Jalan yang
curam tak menjadi halangan untuk niat suci untuk menjadi seorang pendidik,
menoleh kanan dan kiri, terlihatlah pohon dan dedaunan hijau yang tersayupkan
oleh angin melenggak lenggok bergoyang
seolah tersenyum untuk memberikan semangat.
Meski
keringat keluar yang membasahi kemeja kotak kotak berwarna biru dan tanah merah
mengotori sepatu serta mengotori bagian bawah celana hitam ini setelah melewati
jalan terjal yang penuh bebatuan, dan si penunggang kuda besi berwarna pink itu
sampailah dan tiba pada sebuah bangunan yang tidak begitu megah tapi bangunan
itu seperti mempunyai asa untuk menyambut kedatangan si penunggang kuda besi
berwarna pink.
Bangunan
yang berisikan anak anak yang lucu sedang bermain main dengan teman temannya
dan seorang laki laki berseragam berwarna kuning emasyang sedang menghisap
sebatang rokok yang sedang membukakan salah satu pintu di bangunan itu.
Melihat
sekitar bangunan itu ada sebuah lukisan alam sejati berwarna hijau ranau indah
nian terlihat, sebuah air terjun yang memancarkan airnya sangat terlihat jelas
dan tentunya ada sebuah pahatan hasil karya sang pencipta tepat di pinggir
bangunan itu yang orang orang sekitar menamakan batu rajeg, dan dipinggirnya
adalah sebuah tempat untuk bermunajat yang sederhana namun penuh makna.
Tidak lama
penunggang kuda besi itu bertanya kepada seorang anak laki-laki yang lucu
dengan pakaian berwarna putih merah dan sedekit kotor pada bagian dada,
sepertinya bajunya itu terkotori oleh makanan yang ia makan.”nak emh....bapak
pemimpin bangunan ini sedang ada disini?.....dengan nada halus anak itu
menjawab”, okh bapak masih dirumahnya, biasanya beliau datang kesini nanti
setelah setengah sembilan pagi.”
Diantarlah
sipenunggang kuda besi itu menuju istana pemimpin bangunan itu, dan bertemulah
si penunggang kuda besi itu dengan bapak pemimpin bangunan itu dan disuruhnya
masuk dan duduk di kursi yang berwarna hijau dan alas bangunnan yang terhampar
oleh permadani berwanarna coklat tua.
Setelah
duduk datanglah segelas teh khas daerah tersebut hangat dan bisa memnuaskan
dahaga.Tidak lama bapak itu bertanya dengan nada santai dan berkharismatik
tinggi dan memancarkan aura yang positif.”ada yang saya bisa bantu?” dan si
penunggang kuda besi itu menjawab:”emh...... iya pak saya sebetulnya ingin
menjadi seorang pendidik ditempat ini, sebetulnya hari sabtu nanti saya harus
pergi kecirebon untuk bertugas disana sebagai marketing bank swasta, tapi entah
kenapa saya tidak mau kesana, saya ingin berganti haluan dari seorang ekonom
ingin menjadi seorang pendidik, dan saya siap mengabdi disini” lalu bapak itu
bertanya lagi”. Kalau saya boleh tau mengapa anda ingin jadi seorang
pendidik,?”lalu penuggang besi itu menjawab lagi:”emh..... entah kenapa pak
tadi pagi hati saya terus menuju kesini dan pagi pagi sekali saya berkonsultasi
kepada orang terdekat saya seperti kepada orang tua saya dan yang lainnya
alhamdulillah mereka mendukung niat saya, ya pak seperti ada sesuatu yang
mendorong saya untuk pergi kesini..................
bersambung.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar